JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, jajaran partainya sangat terpukul dengan peristiwa berdarah berupa penusukan Penatua dan penganiayaan atas Pendeta HKBP di Bekasi yang dinilainya telah menodai Idul Fitri.
"Tragedi berdarah yang terjadi dalam suasana Idul Fitri terhadap umat yang akan melakukan ibadahnya di Bekasi tadi pagi benar-benar menodai hari penuh berkah ini. Makanya PDI Perjuangan (PDI-P) melalui fraksinya di DPR RI meminta Polri segera mengusut tuntas dan menangkap pelakunya," tandasnya di Jakarta, Minggu (12/9/2010).
Tjahjo Kumolo yang juga Ketua FPDI-P di DPR RI menambahkan, tindak penusukan dan penganiayaan terhadap pimpinan umat ini pantas dikutuk.
"Karena sebagai umat beragama tentunya sangat terganggu kalau dalam ibadah saja ada yang tega melakukan tindakan keji dan berlangsung masih dalam suasana Idul Fitri, sehingga benar-benar menodai keikhlasan hari yang fitri ini," ujarnya.
Tjahjo Kumolo menambahkan, agama itu sesungguhnya diturunkan Tuhan untuk kedamaian umat manusia, bukan dipakai sebagai alat kekerasan atas sesama.
"Agama diturunkan agar manusia damai bahagia. Anehnya banyak orang beragama atasnama agama melakukan pengeboman, membunuh tokoh agama, menyegel rumah ibadah agama lain, dan niat membakar kitab suci, melarang orang lain beribadah," ungkapnya.
Ia menjelaskan pula, pernyataan FPDI-P melalui Badan Musyawarah (Bamus) dengan tegas menunjukkan agama diturunkan Tuhan agar manusia damai bahagia.
"Tapi apa yang terjadi sekarang, agama bukan lagi milik Tuhan yang menyayangi dan mengasihi umat ciptaan-Nya , yang meridhai kedamaian. Tegasnya, agama jangan menjadi milik manusia penyebar kebencian," tandasnya.
Bagi Tjahjo Kumolo, justru Tuhan akan murka jika manusia saling bermusuhan.
"Ingat, agama bukan untuk kebutuhan Tuhan, tapi kebutuhan dan kemaslahatan manusia. Makanya Tuhan akan murka jika orang-orang beragama menyebar kebencian, kecemburuan, kedengkian dan haus darah atas nama agama," ujarnya.
Ia meyakini, tujuan agama itu ialah ridho Allah SWT dan ridha (damai) dengan sesama manusia.
"Dalam Kristen disebut Tuhan di Sorga, dalam Islam Tuhan disebut Anta Al Salam (Pemilik dan Sumber Kedamaian Sorga). Jadi jangan ada yang menyebar kebencian," tandas Tjahjo Kumolo lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar